Skip to main content

Posts

Showing posts from September, 2014

Acuh/Tak Acuh? (Seri: Indo-mu Keliru)

Note{ Hei hei... Ini adalah seri Indo-mu keliru, seri yang bakal membahas (walau engga tuntas) tentang ke-salah kaprah-an dalam berbahasa Indonesia yang sudah biasa dilakukan. Semoga bermanfaat. } :D Kita sering menjumpai penggunaan kata 'acuh' dalam berbagai hal seperti di: Koran.., TV.., majalah.., artikel (selain majalah dan koran).., cerita.., buku-buku.., cerpen-cerpen.., status-status di facebook.., ocehan-ocehan di twitter.., google+.., di puisi-puisi.., di pantun-pantun.., di lirik-lirik lagu.. (juga di lirik lagu demasih).., di slogan-slogan.., di belakang baju oblong.., di poster-poster.., di spanduk pinggir jalan.. (atau spanduk di atas jalan..), di perkataan temen-temen kita.., di ocehan saudara kita.., dan di banyak tempat lainnya... Sayangnya, kebanyakan dari mereka tidak tepat dalam menggunakan kata 'acuh' tersebut, seperti: "Kau acuhkan diriku lagi, itu sakiit banget" (?) "Para orang pinter udah ngga peduli sama rakyat, mereka acu

Kucing, kucing, kucing! (Puisi)

Perhatian: memuat konten tentang kecintaan kepada kucing! Tidak layak bagi sebagian orang yang alergi atau benci kucing. Dedicated for my beloved cat: Momon Kucing, kucing, kucing! Aku suka kucing, aku cinta kucing, aku terobsesi (pada) kucing. Kucing, kucing, kucing! Kenapa kamu begitu lucu? Kenapa kamu begitu menggemaskan? Kenapa kamu berbulu-bulu? Kenapa kamu mukanya lucu? Kenapa mulutmu selalu unyu? Kenapa bunyimu menggetarkan bulu kupingku? Kenapa tidurmu penuh sesenggukan? Kenapa kamu kamu bisa bikin hepi? Kenapa jalanmu seperti itu? Kucing, kucing, kucing! Hewan mana yang mau menimbun kotorannya selain kamu? Hewan mana yang lebih bersih selain kamu? Hewan mana yang lebih lucu dibanding kamu? Kucing, kucing, kucing! Aku suka kucing, I looove kucing, Ich liebe Kucing! Kucing, kucong, kucing! Kenapa kamu suka bermain? Kenapa kamu sangat menggemaskan? Kenapa kamu enak dipeluk? Kenapa bau mu enak? Kenapa kamu suka dielus? Kenapa aku suka ngelus k

Yang Kecil Yang Besar

Salah satu hobi saya yang tidak dapat dipungkiri adalah menonton film. Terutama film kartun dan animasi (tiga dimensi). Selain kedua genre favorit saya itu, saya juga menyukai film ber-genre komedi maupun action asal bukan dari Marvel. Entah kenapa saya sama sekali tidak suka film action dari marvel (seperti spiderman, superman, batman, dan man man yang lain). Meski gambarnya bagus, mengesankan, dibuat dengan teknologi mutakhir, tapi terkesan kekanak-kanakan yang keterlaluan. Berbeda dengan film kartun atau animasi, mereka bukan kekanak-kanakan, tetapi memang film anak. Beda ya, film kekanak-kanakan dengan film anak. Kalau film anak itu, ya, memang untuk anak. Lain dengan film kekanak-kanakan yang untuk orang dewasa tapi ceritanya atau alurnya atau idenya konyol yang sangat tidak masuk akal, dan dibalut dengan nuansa film untuk orang dewasa. Contohnya Spiderman. Idenya, jelas, film buat anak. Ada manusia super yang tidak tembus peluru, bak baja. Kuat. Jelas Khayalan anak-anak. Tapi

Doodle Iseng

Waktu luang dapat diisi dengan apa saja. Apapun. Tergantung pribadi masing-masing. Ada yang suka mengisi waktu luang dengan tidur. Ada yang mengisi waktu luang dengan membaca buku, majalah, ataupun komik. Ada yang mengisi waktu luang dengan... belajar. Oh yang ini imba banget lah. Ada juga yang mengisi waktu luang dengan membiarkan waktu luang itu lewat begitu saja. Kalau saya lebih suka mengisi waktu luang dengan membuat doodle. Yah, gambar apapun. Asal punya pensil atau ballpoint, maka gerakan tangan seperti apapun akan menghasilkan doodle. Jika ada yang belum tahu apa itu doodle, maka Anda perlu mengunjungi google.com, karena dia selalu bikin doodle. :D Membuat doodle memang mengasyikkan. Ketika tidak fokus kuliah, agar terlihat mencatat, bikin doodle. Ketika tidak ada kerjaan, ambil kertas dan pensil, bikin doodle. Ketika menunggu sesuatu yang agak lama, atau yang lama sekalipun, bikin doodle selalu menyenangkan. Maka tak heran jika buku catatanku hampir dipenuhi dengan doodl

Lakukan Apapun yang Menjadi Renjana-mu Meskipun Hidupmu Semenjana

Judul di atas mungkin sedikit sulit diartikan atau bahkan membingungkan bagi kita. Mungkin ada juga yang mengira kalau aku menyisipkan kata-kata asing atau apa. Padahal sebenarnya, semua deretan kata dalam judul diatas murni bahasa kita tercinta, Bahasa Indonesia. Ya, semuanya kata asli Indonesia. Hanya saja kita tidak terbiasa menggunakannya yang membuat kita merasa asing. Padahal jika aku ganti dengan kata asing, kalimat itu justru tidak asing. Ini nih: "Lakukan Apapun yang Menjadi Passion -Mu Meskipun Hidupmu Biasa-biasa Saja ". Sekarang jauh lebih mudah dimengerti kan? Terlepas apakah kalimat itu punya makna atau tidak, akan tetapi, kita lebih mudah mencerna setiap kata dalam kalimat itu. Hal ini memang miris mengingat kita lebih kenal dan lebih dekat dengan bahasa asing dari pada bahasa asli sendiri yang membuat kita merasa asing dengan bahasa sendiri dan bahasa asing malah tidak terasa asing karena sering kita gunakan. #mbulet-mbulet kalimatnya Sis: "Bro,

I'm Tw Cen MT

Terkadang font style bagi sebagian orang tidak lah terlalu penting. Terlebih lagi karena kebiasaan dan tuntutan saat menulis dokumen resmi harus menggunakan font Times New Roman yang menurut saya sangat-sangat boring (Maaf saja bagi yang tidak berkenan). Maka tidak jarang orang akan menggunakan font default itu lagi dan lagi ketika menulis dokumen yang sebenarnya tidak terlalu resmi dan font style tidak dipermasalahkan. Tapi berbeda denganku. Font style meskipun aku sering (karena tuntutan) menggunakan font TNR, ada satu font yang sangat aku sukai. Tw Cen MT . Ya, font yang satu ini berhasil memikat ketertarikanku semenjak pertama aku menggunakannya. Tepatnya aku lupa untuk apa aku pertama kali menggunakan font itu. Waktu itu aku membuat sebuah dokumen. Iseng-iseng mencari-cari font yang bagus, aku mencoba satu per satu font yang tersedia di MS.Word. Ketika giliran mencoba Tw Cen MT, aku langsung suka. Gayanya yang khas, huruf 'a' nya yang sederhana dan gampang dimengerti b