Skip to main content

Doodle Iseng

Waktu luang dapat diisi dengan apa saja. Apapun. Tergantung pribadi masing-masing. Ada yang suka mengisi waktu luang dengan tidur. Ada yang mengisi waktu luang dengan membaca buku, majalah, ataupun komik. Ada yang mengisi waktu luang dengan... belajar. Oh yang ini imba banget lah. Ada juga yang mengisi waktu luang dengan membiarkan waktu luang itu lewat begitu saja.
Kalau saya lebih suka mengisi waktu luang dengan membuat doodle. Yah, gambar apapun. Asal punya pensil atau ballpoint, maka gerakan tangan seperti apapun akan menghasilkan doodle.
Jika ada yang belum tahu apa itu doodle, maka Anda perlu mengunjungi google.com, karena dia selalu bikin doodle. :D
Membuat doodle memang mengasyikkan. Ketika tidak fokus kuliah, agar terlihat mencatat, bikin doodle. Ketika tidak ada kerjaan, ambil kertas dan pensil, bikin doodle. Ketika menunggu sesuatu yang agak lama, atau yang lama sekalipun, bikin doodle selalu menyenangkan. Maka tak heran jika buku catatanku hampir dipenuhi dengan doodle.
Selain mengasah kreatifitas dan imajinasi, membuat doodle juga dapat mengisi waktu luang. #eh
Ini doodle yang saya buat beberapa waktu yang cukup lama, yaitu waktu saya masih TPB: Tahap Paling Bahagia. Memang TPB benar-benar Tahap Paling Bahagia. Ketika sekarang saya sudah menginjak tingkat empat, saya benar-benar merasakan apa yang kakak kelas saya dulu selalu katakan: Tahap Paling Bahagia.
...
Malah jadi ngelantur.
...
Jadi ceritanya dulu itu lagi kebanyakan waktu luang karena masih TPB kan, Tahap Paling Bahagia. Waktu luang sampai membeludak. Jadi dari pada mubazier, ya saya bikin coret-coretan aja.
Gambar saya ambil menggunakan kamera handphone, pada malam hari, dibawah lampu temaram. Jadi gambarnya enggak tajam dan blury. #memang aslinya blur juga sih.




Jadi kepikirannya gaya-gaya klasik dimana para wanita mengenakan dress yang serba gede. Terus pake sarung tangan. Kayak bangsawan gitu. Hehe.

Comments

Popular posts from this blog

Visiting Animals with My Family

Big day, big day, big day.... /XD Yup, this is a very big day, for me. Why? Because, my parents, and my brother, are coming. I'm pretty excited, but also nervous. You know how it feels when you have a very messy room, and you got your parents are coming? Or you don't know what to do with your family as you have a tiny sized room? Arrhg /shock, it's complicated. But very exciting too. X-D First time of our journey, we were arriving at Sabuga. One of the lovely building style in here (ITB) is the classical stone that covers almost in all the part of the building... Oho, what is this? :P I was not using a professional camera, and I'm not a photographer too, so I couldn't make a good one. hehe. Bye the way, this is under the ground pipe.. Some places in ITB are unique (people said that), and one of them are 'echo point'. This place, if you speak up loud enough, will be able to spread out into all around of ITB and everyone's gonna...

Lakukan Apapun yang Menjadi Renjana-mu Meskipun Hidupmu Semenjana

Judul di atas mungkin sedikit sulit diartikan atau bahkan membingungkan bagi kita. Mungkin ada juga yang mengira kalau aku menyisipkan kata-kata asing atau apa. Padahal sebenarnya, semua deretan kata dalam judul diatas murni bahasa kita tercinta, Bahasa Indonesia. Ya, semuanya kata asli Indonesia. Hanya saja kita tidak terbiasa menggunakannya yang membuat kita merasa asing. Padahal jika aku ganti dengan kata asing, kalimat itu justru tidak asing. Ini nih: "Lakukan Apapun yang Menjadi Passion -Mu Meskipun Hidupmu Biasa-biasa Saja ". Sekarang jauh lebih mudah dimengerti kan? Terlepas apakah kalimat itu punya makna atau tidak, akan tetapi, kita lebih mudah mencerna setiap kata dalam kalimat itu. Hal ini memang miris mengingat kita lebih kenal dan lebih dekat dengan bahasa asing dari pada bahasa asli sendiri yang membuat kita merasa asing dengan bahasa sendiri dan bahasa asing malah tidak terasa asing karena sering kita gunakan. #mbulet-mbulet kalimatnya Sis: "Bro, ...

Ramadhan 1435H & Silaturahmi keluarga

Baju baru alhamdulillah, tuk dipakai di hari raya, Tak punya pun tak apa-apa, masih ada baju yang lama. Sepatu baru alhamdulillah, tuk dipakai di hari raya, Tak punya pun tak apa-apa, masih ada sepatu yang lama. Kue baru alhamdulillah, tuk dimakan di hari raya, Tak punya pun tak apa-apa, masih ada kue yang lama. /wahaha Alhamdulillah, tidak terasa ramadhan telah berlalu. Rasa syukur ku kepada Allah SWT. karena telah diberi kesempatan untuk bisa bertemu ramadhan tahun ini sampai selesai. Meskipun Ramadhan udah selesai, semoga hati dan jiwa tetap fitri dan selalu terjaga. Ramadhan kali ini sangat menyenangkan meskipun setengahnya aku jalanin tanpa keluarga, tanpa sanak saudara yang menemani jerih payah puasa. /sweat Tapi ngga papa, yang penting inti dari ibadah bulan ramadhan tetep didapat. #intinya apa ya? Seperti ramadhan-ramadhan sebelumnya, setiap satu minggu sebelum lebaran ibu (dan aku) pasti bikin kue-kue penghias meja. Kali ini pun sama. Aksi bikin kue pun terjadi...