Skip to main content

Semester Baru, Semangat Baru

Bismillah…
Alhamdulillah, tidak terasa liburan udah selesai. Waktu luang tanpa beban kuliah (engga tanpa beban juga, soalnya harus menyelesaikan laporan Kerja Praktik… :D ) pun udah melambaikan tangan menyampaikan “Sampai jumpa” di belakang kita. Akhirnya, tiba waktu-waktu yang sibuk dengan perkuliahan. Meskipun masih ingin berlibur ria, kewajiban untuk menuntut ilmu tidak boleh ditinggalkan dong.
Hari ini, tepatnya Senin, 25 Agustus 2014, adalah hari pertama masuk kuliah setelah libur semester, libur lebaran, dan libur tahun ajaran baru, yang sangat panjang. Petualangan-petualangan menyenangkan mulai dari kehidupan Kerja Praktik yang melelahkan, asyiknya bikin kueh lebaran, sampai perjalanan Jalan Petualang mencari air terjun yang berpeluh-peluh, pun meninggalkan kisah tersendiri pada liburan kali ini yang semoga meninggalkan semangat baru untuk memulai tahun ajaran yang baru.
Mata kuliah pertama dimulai pada pukul 13.00WIB. Semoga hari pertama ini menyenangkan, Allah SWT memberikan kemudahan kepadaku dalam menerima ilmuNya, serta Allah SWT memudahkanku selama satu semester ini, dan semester berikutnya hingga aku lulus dari ITB. Amiin…
Akhirnya, bismillah… Aku siap menjalani perkuliahan berikutnya.
Bantu hamba Ya Allah…
/bye

Comments

Popular posts from this blog

Lakukan Apapun yang Menjadi Renjana-mu Meskipun Hidupmu Semenjana

Judul di atas mungkin sedikit sulit diartikan atau bahkan membingungkan bagi kita. Mungkin ada juga yang mengira kalau aku menyisipkan kata-kata asing atau apa. Padahal sebenarnya, semua deretan kata dalam judul diatas murni bahasa kita tercinta, Bahasa Indonesia. Ya, semuanya kata asli Indonesia. Hanya saja kita tidak terbiasa menggunakannya yang membuat kita merasa asing. Padahal jika aku ganti dengan kata asing, kalimat itu justru tidak asing. Ini nih: "Lakukan Apapun yang Menjadi Passion -Mu Meskipun Hidupmu Biasa-biasa Saja ". Sekarang jauh lebih mudah dimengerti kan? Terlepas apakah kalimat itu punya makna atau tidak, akan tetapi, kita lebih mudah mencerna setiap kata dalam kalimat itu. Hal ini memang miris mengingat kita lebih kenal dan lebih dekat dengan bahasa asing dari pada bahasa asli sendiri yang membuat kita merasa asing dengan bahasa sendiri dan bahasa asing malah tidak terasa asing karena sering kita gunakan. #mbulet-mbulet kalimatnya Sis: "Bro, ...

Derita Laptop Ganti: Sahabat Lama Menjadi Asing Bagiku

Sekitar satu tahun yang lalu, aku dan kakakku Mba Lala , tukeran laptop karena ada sedikit masalah dengan OS laptop mba lala, jadi aku memutuskan untuk membawanya buat dibenerin di comlabs aja. Satu tahun berlalu, hari demi hari aku lalui bersama laptop mba lala itu. Susah dan duka (susah dan duka ?) aku lalui bersama laptop toshiba hitam berkulit berudu. Ada kalanya seneng, ada kalanya juga engga. Ada kalanya dia responsif, tapi ada kalanya juga bebel ngambek engga nurut gerakan jari jemari yang bikin hati kesel. Tapi lebih dari itu, tanpa terasa ikatan batin antara aku dan laptop yang engga bisa aktifin bluetooth itu terjalin begitu kuat. Aku seolah tahu dimana letak file movie hanya mengklik ini dan itu dengan mata terpejam bahkan sambil tidur dan mimpi lelap. Aku sudah terbiasa dengan tata letak, environment, dan workspace yang terbangun didalamnya. Dan yang paling penting, laptop tipe satelite itu telah membantuku dalam menyelesaikan berbagai badai tubes dan tucil, membantuku di...

Korps Dai Mahasiswa (KDM) Salman ITB

Dai Corps Students, or shortened to KDM Salman ITB , is a recitation of activities held at Salman Mosque and intended for ITB students and also public. Located in the South Corridor Salman Mosque, KDM Salman ITB is trying to bring teaching activities with the concept of traditional pesantren (traditional boarding school). With meetings every day after dhuhur, the students who take part in this Salman KDM get the study material by using the yellow books (kitab kuning) as a handle, as in the traditional pesantren. Teachers who bring the study also vary depending on the items of its study, they are ustadzs from Salman mosque itself. KDM Salman ITB appears to address concerns some students, as well as some ustadzs in mosques Salman, who feel that it is necessary to foster student containers in religious matters. It is motivated by the proliferation of such activities 'mentoring' on campus. But the mentor who brought the material (ie students) were deemed less or even not ...